expr:class='"loading " + data:blog.mobileClass'>
image1 image2 image3

- MURMURISE - | ''Karena dengan bisikan kecilku pada dunia, | aku mendapati kehidupan yang begitu memesona.'' | - ALICIA T.

Menguap


Entah sudah berapa draft yang belum sempat terselesaikan.


Menulis itu mudah, saat kamu bisa merasakannya. Membuat segalanya lebih ringan dan lega, saat kamu berhasil menuliskan semuanya hingga akhir.
Namun jangan salah,
Menuliskan semuanya hingga akhir pun dapat membuatmu merasakan keterpurukan paling dalam dan menyesalkan.

Artinya, menulis adalah jalan untuk menjerumuskan "emosi" itu lebih dalam.

Menulislah saat kamu sedang merasa senang, secara sadar kamu akan menulis segalanya dengan bangga dan terasa lebih menyenangkan bagimu. Entah dengan bahasa yang kotor, bodoh, atau kharismatik, semuanya benar-benar terasa mengasyikkan  saat kamu menuliskannya.

Tidak harus pada halaman tersendiri kamu menulisnya (seperti pada Blog, Website, Note, dsb), bahwa dengan mengirimkan pesan pada orang yang berarti untukmu dalam ruang chatting pun sudah termasuk menulis; membuatmu merasa sangat senang bisa membagi hal yang membuatmu bahagia dengan orang itu.
Dan saat itulah ia--menulis, menjatuhkanmu lebih dalam pada rasa senangmu; pada emosimu.

Lalu menulislah saat kamu sedang marah,
Akan berujung pada sesuatu yang baik, saat kamu meluapkan amarahmu melalui tulisan yang positif. Maksudnya, kamu bukan hanya sekedar marah, tapi disini kamu mengajak orang lain untuk ikut berpikir kritis mengikuti pemikiran amarahmu yang menggebu, akalmu sehat.
Lebih baik marah membawa hasil daripada diam hasilnya nihil.
Dan,
Akan berujung pada sesuatu yang buruk, saat kamu meluapkan amarahmu tanpa campur tangan akal saat menulisnya. Seperti menghina orang lain atau apapun, mengeluh akut, dll. Yang ada orang yang membacanya akan berpikir bahwa kamu bodoh dan menjijikan, dan mereka pun bisa saja berbalik marah padamu.
Maka berhati-hatilah saat menulis dengan amarah, ia bisa membawamu pada suatu ruang yang paling kelam dalam hidupmu.

Yang terakhir,
Menulislah saat kamu sedang sedih, iya, coba aja.

Ya... saya sudah sangat lelah untuk melanjutkan tulisannya. Tapi pasti kamu pernah lah menulis saat sedang merasa sedih. Tau sendiri kan apa dampak baik dan buruk saat kamu menulis dikala sedih.

Saya sedang muak membicarakan sesuatu yang berbau sedih,
Mengingatkan saya akan naskah yang tak kunjung rampung selama beberapa hari ini. Hft.


Selamat menguap!

Alicia T.



Share this:

CONVERSATION

2 komentar:

  1. mbak mbak maksud menguap itu apa ya?

    BalasHapus
  2. Ya... itu tulisannya ditulis sambil menguap terus saya nya. Terus juga pas mikir enaknya dikasih judul apa, masih nguap terus. Yaudah. Wkwk

    BalasHapus

!