expr:class='"loading " + data:blog.mobileClass'>
image1 image2 image3

- MURMURISE - | ''Karena dengan bisikan kecilku pada dunia, | aku mendapati kehidupan yang begitu memesona.'' | - ALICIA T.

Who cares?


I know that I miss her. But, in the other side of me was tryin’ to reject that feeling somehow.

Entah aku benar-benar merindukanmu, atau aku benar-benar ingin menghapusmu dari ingatan perasaan rinduku; I don’t know. Aku tahu kata-kata ini akan membuatmu mual, dimulai dari kalimat ini hingga kalimat terakhir dalam tulisan ini.

But who cares?

Orang-orang terlalu sibuk berlalulalang di jalanan yang sumbang, sedang aku berada di padang tiah yang terambang. Tanpa terusik oleh orang-orang dari tanah sumbang.
Entah… hanya menulis beberapa kalimat saja sudah membuatku lelah. Jelas sekali, ini adalah hukuman untuk mereka yang ingin menjadi penulis namun tak pernah menyediakan satu jam dalam dua  puluh empat jamnya untuk menulis. Payah!

Kurasa itu wajar bila manusia menjadi payah dalam beberapa waktu. Bukankah kau juga setuju?

Well,

Bagian terakhir yang kuingat tentang dirimu adalah: You broke me as hell, as an evil. Didn’t you?
That surprised me.

Aku hanya tidak menyangka bahwa sesuatu akan membuatku sangat membencimu. Benar apa kata orang, bahwa yang terdekat adalah yang paling besar memiliki kesempatan untuk menyayat dengan sangat dalam. Hal itu yang terjadi padaku atas kasusmu.

…atau berlaku juga dengamu?

Tuhan masih membungkam kebenaran yang ingin kudengar.
Atau aku yang terlalu pengecut untuk mendengar kebenaran itu lebih awal?

Payah.

Malamku sedang payah. Tulisan ini terlalu payah.




Yogyakarta, Mei 2017

Alicia T.


Share this:

CONVERSATION

1 komentar:

  1. Hai, kapan dirimu mengabadikan lagi kisah dan perjalananmu di tempat ini? Sudah dua tahun tempat ini sepi. Saya sendiri rindu membaca tulisanmu, semoga lekas menulis lagi. Saya terus menunggu.

    BalasHapus

!