expr:class='"loading " + data:blog.mobileClass'>
image1 image2 image3

- MURMURISE - | ''Karena dengan bisikan kecilku pada dunia, | aku mendapati kehidupan yang begitu memesona.'' | - ALICIA T.

July



Beberapa minggu terakhir ini memang sangat melelahkan. Sering kali gue gelisah dengan alasan yang tidak jelas. Tidak, gue rasa semua alasan itu sangat jelas.


Sialan.


Hari ini gue tiba di rumah pukul 00.36 pagi, dan udara begitu dingin di perjalanan, hingga sekarang.
Hari ini hari pertama gue kerja di salah satu taman hiburan di kota gue, Pasar Parkiran.
Dan,
Hari ini pertama kalinya gue naik ke atas panggung buat nyanyi.


Thanks, Olldry, yang bersedia denger dan rekamin selama gue nyanyi di depan. Lihat lo duduk di kursi penonton bikin gue yakin kalau masih ada yang mau dengerin suara hati gue waktu nyanyi. Wkwk lebay lo anjir. Tapi bener, lo nggak nutupin telinga lo sampai gue tiba pada lirik terakhir lagu Iwan Fals Yang Terlupakan, Oll. Begitu lapang telinga lo buat nerima suara ceper gue tadi.


So thank you, Ma Olldry!


Sekarang gue apa-apa selalu selipin kata "Ma" kenapa, ya?


Well,


Gue merindukan menatap langit kelu berbintang hingga habisnya malam, merasakan dingin udara yang menusuk yang membuat deretan gigi menyeletuk, dan harum rumput serta suara angin yang merayu-rayu, menepis segala sendu.


Sejak hari itu, gue jatuh cinta pada bintang-bintang yang muncul di sela-sela awan.


seusai hujan lebat dengan keramaian halilintar yang menggelegar. Hari itu, menuju puncak pertama gue; pendakian Gunung Penanggungan, Mojokerto.
Kata orang, sih, gunung ini adalah miniatur Gunung Semeru, di mana sudah tidak ada lagi tanaman pohon-pohon besar di atas puncaknya. Hanya ada rumput hijau dan ilalang yang tak lelah untuk mendalang ketenangan. Ngangeni, yaawoh.


Lo tau apa yang paling membuat gue begitu terkesan dari puncak pertama gue?


Dua ekor burung yang beterbangan tepat di bawah awan yang melintasi puncak, bermain-main seolah hanya mereka yang paling bisa menikmati puncak Penanggungan kala itu. Menembus awan yang sedang berjalan. Ah.. One hell of that moment.
Seandainya gue punya sayap...


Shit, I've missed that place painfully.
And I realize that I love you,

Mamma.



Sebuah permohonan,


Give me a chance, Oh Ma July?



Oyasumi.



Demi apa gue berani maju ke depan! Hahaha



Share this:

CONVERSATION

4 komentar:

!