expr:class='"loading " + data:blog.mobileClass'>
image1 image2 image3

- MURMURISE - | ''Karena dengan bisikan kecilku pada dunia, | aku mendapati kehidupan yang begitu memesona.'' | - ALICIA T.

Dasar!



Halo, Agustus. Halo, Kemerdekaan. Dan, 
Halo, Pahlawan.

Pahlawan, apa terdengar lucu?



**



I had some heroes in every single part of my life.


Dan di antara mereka ada kalian bertiga; Pemuda yang selalu mengatakan bahwa dirinya adalah pecundang, Pemain alat musik klasik tiup yang handal dan pecinta yang tulus, serta Perempuan hebat dengan suara berliannya ketika bernyanyi.

Tiada hentinya aku berterima kasih kepada Tuhan karena telah mempertemukanku dengan kalian, yang telah membantuku melalui empat hari yang berat itu dengan ringan.

Tentang apa saja yang sudah terjadi selama sebelum dan setelah empat hari yang berat itu adalah kisah yang akan diulas pada Oceh Berepisode #002, lanjutan dari Oceh Berepisode #001. Semoga, hehehe.

Kali ini atas permintaan dari salah satu pahlawanku, dia ingin aku menulis sesuatu tentangnya. 


Kau pikir aku akan menuliskan sesuatu yang baik tentang dirimu, J?


**


Si Peniup Flute, begitu aku menandainya.


-J-
Benar, J adalah inisial namanya. Kurasa setiap pahlawan, seperti Spiderman, ingin identitas aslinya disembunyikan, bukan? Maka itu yang kulakukan, menyembunyikan identitas aslimu dari para Netizen. Ya, walau gambar wajahmu kuumbar sembarangan di sini. Setidaknya aku ingin menunjukkan bahwa sosok pahlawanku ini nyata, bukan sosok yang hanya tercipta dari khayalanku semata.

Bagaimana ceritanya aku bisa bertemu dengan si J?
Karena J adalah pecinta setengah mati perempuan hebat pemilik suara berlian tadi.

Siapa perempuan itu? Lalu apa hubungannya denganku?
Perempuan itu adalah kakak tingkatku di SMA, dan dia memberiku tempat tinggal selama aku berada di Yogyakarta untuk ujian masuk universitas.

Gimana kok bisa ketemu si J nya?
Seingatku aku lupa. Seingatku penilaian pertamaku mengenai J adalah: Dasar pembual. Makan tuh sayang sama ... (sebut nama Perempuan). Memangnya masih ada laki-laki tulus jaman sekarang?

Lalu Tulus pun datang dan menyanyikan Monokrom



Namun hari itu, ketika kedua kalinya aku bermalam di tempat si Perempuan, sekitar satu bulan setelah ujian masuk universitas, tindakan J telah membuatku kehilangan semua penilaian itu.
Bodoh, gumamku. Kau benar-benar bodoh, J. Apa yang kamu lakukan pada (sebut nama Perempuan) itu... AADC?2.


Tapi sepertinya aku lebih bodoh darimu, ya?

Karena kebodohan yang telah kau lakukan itu mampu membuatku membuang jauh semua pikiran buruk tentangmu. Tanpa banyak bicara kau membuktikan ketulusan itu dengan tindakan nyata untuknya.


Dasar, tidak salah aku menganggapmu sebagai pahlawan.


Last,


Jangan lupa jagung rebus dari sawah, ya! Kutunggu pemberian dari Ibuk. 


Sekian,
Terima kasih.




Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

!