Sekali lagi,
Sekali lagi jiwa terjebak dalam ruang rana
Ruang yang penuh sesak dengan isak tangis asa
Asap luka yang terus berkebul, terhisap menyusutkan hati
Nanar
Nanar menatap iba jiwa yang mulai meronta
Tak lagi ada haru tawa yang mampu menguburnya
Hanya saja duka sedang mengetuk,
Menebar sendu sayu yang telah dikutuk
Kau,
Sebab jiwa ini merunduk
•
Sesaat sebelum kedua mata tertutup selalu saja menyakitkan.
Tuhan memberikan maksud, namun jiwa tetap saja menghujat.
Jiwa sekarat.
Jiwa yang tersesat.
Seharusnya bukan begini.
Seharusnya tidak seperti ini.
Hati,
Terisak.
keren...
BalasHapuskerasa perihnya, kebayang pedihnya seperti apa.
Anu, terimakasih hehehe
BalasHapus